Zakat Produktif Sebagai Modal Kerja Usaha Mikro Productive Zakat as Micro Business Working Capital

Main Article Content

Efri Syamsul Bahri
Reni Oktaviani

Abstract

Zakat is a duty ordered directly by Allah in the Qur'an. Zakat is well managed and able to empower mustahik as well as be a solution in alleviating poverty. The focus of this research is how to describe productive zakat as a micro business work capital and what are the benefits of productive zakat as working capital for mustahik? The purpose of this research is to dig deeper the model of productive utilization of zakat as working capital of micro business. The method used in this study is a qualitative method with a descriptive approach that describes a condition or fact finding with appropriate interpretation. The results of this study indicate that zakat institutions that apply the productive zakat model as a micro business work capital to be hope in improving social status mustahik be muzaki. Zakat as working capital is beneficial for empowering micro business, improving micro business business, growing spirit, improving ability and skill and entrepreneurship. Viewed from the socio-economic aspects of zakat can encourage the growth of the weak economy by increasing their purchasing power to increase employment and micro business income. Viewed from the moral-spiritual aspect of zakat is a means to increase obedience and servitude to God. Thus the productive zakat model as working capital becomes an effective way to alleviate poverty.

Article Details

Section
Articles

References

Ali, M. D. (1998). Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf. UIP.

Bahri, E. S. (2013). Zakat dan Pembangunan Sosial. Kediri: FAM Publishing.

Baitulmaal Muamalat. (2014). BMM. Diambil kembali dari Program Ekonomi Baitumaal Muamalat: http://www.baitulmaal.net

Baitulmaal Muamalat. (2014). Program Pemberdayaan Ekonomi BMM. Diambil kembali dari Baitulmaal Muamalat: http://www.baitulmaalmuamalat.org/

Bariadi, L. Z. (2005). Zakat dan Wirausaha. Jakarta: CED (Centre for Entrepreneurship Development).

Bariadi, L. Z. (2005). Zakat dan Wirausaha. Jakarta: CED (Centre for Entrepreneurship Development).

Bariyah, N. O. (2012). Total Quality MAnageent Zakat, Prinsip dan Praktik Pemberdayaan Ekonomi. Wahana Kardofa FAI UMJ.

BPS. (2014). Home BPS. Diambil kembali dari Badan Pusat Statistik: http://www.bps.go.id/Subjek/view/id/35#subjekViewTab1|accordion-daftar-subjek2 (bps.1)

Dompet Dhuafa. (2015). Dompet Dhuafa. Diambil kembali dari Program Ekonomi Dompet Dhuafa: http://www.dompetdhuafa.org/ekonomi/lkms/social-trust-fund

Dompet Dhuafa. (2015). Program Ekonomi. Diambil kembali dari Program Ekonomi Dompet Dhuafa: http://www.dompetdhuafa.org/ekonomi/

DPU DT. (2016). Program Ikhtiar Ku DPU DT. Diambil kembali dari Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid: https://dpu-daaruttauhiid.org/web/program/2

DPU DT. (2016). Program Ikhtiar Ku DPU DT. Diambil kembali dari Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid: https://dpu-daaruttauhiid.org/web/program/2

Hafidhuddin, d. (2002). Zakat dalam Perekonomian Modern. Jakarta: Gema Insani Press.

Hamid, E. S. (2010). Pengembangan UMKM untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Simposium Nasional, 2.

Hamid, E. S. (2010). Pengembangan UMKM untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Simposium Nasional, 2.

Hasan, M. (2003). Masail fiqhiyah Zakat, Pajak, Asuransi dan Lembaga Keuangan.

Hasan, M. A. (2003). Masail Fiqhiyah Zakat, Pajak, Asuransi dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Helliana, e. a. (2012). Membangun Kepercayaan Konsumen : Faktor Penting pada Lembaga Amil Zakat Seluruh Indonesia. Prosicing Seminar Nasional Penelitian dan PKM, 127.

IMZ. (2010). Menggagas Arsitektur Zakat Indonesia : Menuju Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Sipil dalam Pengelolaan Zakat Nasioanal.

IMZ. (2010). Menggagas Arsitektur Zakat Indonesia : Menuju Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Sipil dalam Pengelolaan Zakat Nasioanal. Jakarta: IMZ.

IMZ. (2012). Membangun Peradaban Zakat Indonesia : Soal Kebijakan dan Hal Lain yang belum Paripurna. Jakarta.

Mediawati, E. (t.thn.). Konsep Utang dan Modal dalam Islam.

PKPU. (2015). Program Ekonomi PKPU. Diambil kembali dari PKPU: http://www.pkpu.org/program/ekonomi/

Pos Kemanusiaan Peduli Ummat. (2013, November). PKPU. Diambil kembali dari Program Ekonomi PKPU: http://www.pkpu.org/program/ekonomi/

Prijono, O. S. (1996). Pemberdayaan : Konsep, Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta: CSIS.

Rahman, A. (1995). Doktrin Ekonomi Islam 1. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf.

Report, I. Z. (2012). Membangun Peradaban Zakat Indonesia : Soal Kebijakan dan Hal Lain yang Belum Paripurna. Jakarta: IMZ.

Rumah Zakat. (2016). Program Senyum Mandiri. Diambil kembali dari Program Senyum Mandiri Rumah Zakat: https://www.rumahzakat.org/program/senyum-mandiri/

Rumah Zakat. (2016). Rumah Zakat. Diambil kembali dari Program Ekonomi Rumah Zakat: https://www.rumahzakat.org/program/senyum-mandiri/

Rusli, H. A. (2013). Analisis Dampak Pemberian Modal Zakat Produktif Terhadap Pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Ilmu Ekonomi, 3.

Soeprihanto, J. (1997). Manajemen Modal Kerja. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Suwartojo, B. (1978). Modal Kerja. Jakarta: Balai Aksara.

Umar, M. (2008). Pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif. Jambi: Sulthan Thaha Press.

Wicaksono, P. E. (2017, Maret 11). Jumlah Pengusaha RI Meningkat tapi Masih Kalah dari Malaysia. Diambil kembali dari https://www.liputan6.com/bisnis/read/2882604/jumlah-pengusaha-ri-meningkat-tapi-masih-kalah-dari-malaysia

Wulansari, S. D. (2014). AAnalisis Peranan Dana Zakat Produktif Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Mustahik. Diponegoro Journal of Economics, 1.

YDSF. (2011, November 19). Dipetik Januari 16, 2016, dari YDSF Komunitas: http://www.ydsf.org/komunitas/ajak-pengurus-panti-asuhan-terampil-kelola-ekonomi

YDSF. (2011, November 20). YDSF. Diambil kembali dari Program Yayasan Dana Sosial al-Falah: http://www.ydsf.org/program